MTani Group

Mengenal Unsur Hara Makro dan Mikro yang Dibutuhkan Padi

Tanaman padi membutuhkan nutrisi yang cukup agar dapat tumbuh sehat dan menghasilkan panen berkualitas. Nutrisi tersebut berasal dari unsur hara yang terserap melalui akar dari tanah. Dalam proses pertumbuhannya, padi membutuhkan dua jenis unsur hara utama yaitu unsur hara makro dan unsur hara mikro. Keduanya memiliki peran berbeda, namun sama-sama penting untuk mendukung setiap tahap pertumbuhan, mulai dari pembentukan daun, batang, hingga bulir padi. Namun, banyak petani yang belum memahami perbedaan dan fungsi masing-masing unsur ini, sehingga pemupukan seringkali tidak seimbang dan berdampak pada hasil panen.

Keseimbangan unsur hara menjadi kunci utama dalam budidaya padi. Kekurangan nutrisi dapat membuat tanaman tidak berkembang maksimal, sementara pemberian pupuk berlebihan justru dapat mengganggu kesuburan tanah. Oleh sebab itu, petani perlu memahami kebutuhan unsur hara di setiap fase tumbuh. Setiap tahapan pertumbuhan padi memerlukan jenis dan jumlah nutrisi yang berbeda. Pengelolaan hara yang tepat membantu padi tumbuh sehat dan menghasilkan panen berkualitas tinggi. Terdapat beberapa jenis dan fungsi unsur hara yang dibutuhkan tanaman padi agar dapat tumbuh optimal.

  1. Unsur Hara Makro

Unsur hara makro adalah nutrisi yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah besar. Contohnya Nitrogen (N), Fosfor (P), dan Kalium (K) atau yang dikenal dengan pupuk NPK.

  • Nitrogen (N) : membuat daun tanaman lebih hijau segar dan banyak mengandung butir hijau daun (chlorophyll) yang mempunyai peran penting dalam fotosintesis, mempercepat pertumbuhan tanaman (tinggi tanaman, jumlah anakan, cabang), menambah kandungan protein tanaman.
  • Fosfor (P) : melakukan pembelahan sel, pembentukan bunga, perkembangan akar, memperkuat batang agar tidak mudah roboh, memperbaiki kualitas tanaman.Fosfor juga berperan pada sintesa hijau daun, mendorong pertumbuhan akar-akar muda yang berguna bagi resistensi terhadap kekeringan.
  • Kalium (K) : membantu penyerapan hara lain, berperan dalam metabolisme, meningkatkan daya tahan terhadap kekeringan dan penyakit, serta translokasi hasil fotosintesis ke bulir padi.

2. Unsur Hara Mikro

Unsur hara mikro adalah unsur hara yang dibutuhkan tanaman dalam jumlah yang tidak terlalu banyak dan bervariasi tergantung jenis tanaman. Contohnya Zinc (Zn), Besi (Fe), Mangan (Mn) dan Tembaga (Cu).

  • Khlor (Cl) : membantu keseimbangan air dan fungsi stomata
  • Zinc (Zn) : membentuk hormon pertumbuhan, metabolisme, reproduksi serta membentuk klorofil dan karbohidrat tanaman. 
  • Besi (Fe) : membentuk klorofil dan menjaga daun tetap hijau.
  • Mangan (Mn) : membentuk enzim tanaman dan berperan penting dalam proses fotosintesis
  • Tembaga (Cu) : sebagai aktivator dan membawa beberapa enzim, serta membantu proses respirasi atau pernafasan tanaman. Berperan juga dalam pembentukan biji dan kekuatan jaringan tanaman. 

Keseimbangan unsur hara merupakan faktor penting yang menentukan kualitas pertumbuhan dan hasil panen padi. Setiap unsur hara memiliki fungsi dan peran yang saling melengkapi, seperti hal nya ada yang membantu pembentukan daun dan batang, dan ada pula yang berperan dalam pengisian bulir atau memperkuat ketahanan tanaman terhadap penyakit. Jika salah satu unsur tersebut berlebih atau kekurangan, keseimbangan hara akan terganggu sehingga tanaman tidak dapat memanfaatkan nutrisi lainnya secara optimal. Misalnya kelebihan unsur tertentu dapat menghambat penyerapan unsur mikro seperti Zinc (Zn) melalui interaksi kimia yang membuat Zn sulit diserap akar. Unsur ini berperan penting dalam pembentukan bulir padi.

Karena itu, memahami interaksi antar unsur hara menjadi langkah penting bagi petani dalam menjaga kesehatan tanah dan tanaman. Adanya proporsi keseimbangan antara unsur makro dan mikro, proses pertumbuhan padi akan berlangsung lebih efisien—mulai dari pembentukan akar hingga pengisian bulir. Kesimpulannya, padi yang tumbuh subur dan berproduksi tinggi selalu bergantung pada keseimbangan unsur hara di dalam tanah, bukan sekadar jumlah pupuk yang diberikan.

Penulis: Rizka Alvina Rachmawati

Editor: MTani Editor (Nur Syifaa Ramdani)

Share the Post: